Selasa, 15 Mei 2012

oh ROAD RACE oh ROAD RACE


*from google
Road race adalah salah satu ajang yang diselenggarakan untuk menyalurkan minat orang-orang yang besar terhadap dunia balapan motor. Di Kab. Sidenreng Rappang (Sidrap) road race dianggap sebagai salah satu kegiatan penting yang wajib diadakan. Bahkan road race di Kab. Sidrap diselenggarakan selama dua kali dalam setahun.  Nene Mallomo Road Race diadakan pada tanggal 28-29 April 2012 yang diadakan di Lintasan Bambu Runcing Rappang. Road race ini diadakan setelah panen karena diharapkan orang-orang yang bekerja sebagai petani memiliki tambahan uang untuk menonton acara balapan tersebut. Beberapa warga masyarakat menilai ada banyak dampak negatif diselenggarakannya road race ini. Narasumber yang pertama, adalah siswa dari Madrasah di Rappang yang tak ingin sebutkan namanya. Dia menyatakan telah menyukai balapan motor sejak anak-anak namun dia lebih memilih untuk menyalurkan minat tersebut di jalan dekat pasar sentral Rappang yang jarang dilalui oleh orang-orang karena jalan ini belum selesai pengerjaannya. Sehingga diharapkan kegiatannya dengan teman-temannya tidak menganggu warga masyarakat yang berkendara di jalanan umum. Narasumber yang kedua adalah Suherman Mansyur Panggala, mahasiswa salah satu universitas di Makassar ini dengan tegas menyatakan keresahannya dengan semakin meningkatnya angka kecelakaan selama dua hari belakangan. Bahkan ia menjelaskan setelah terselenggaranya road race pasti akan terjadi  kecelakaan di persimpangan jalan masuk tempat diadakannya balapan tersebut. Bahkan menurutnya, orang-orang yang datang tidak murni datang untuk menonton balapan. Namun, lebih banyak untuk jalan-jalan, bergaya, dan mencari jodoh.  Narasumber yang ketiga adalah teman-teman yang tidak ingin disebut identitasnya ini. Pria ini menjelaskan mengenai penolakannya terhadap penggunaan jalanan raya sebagai lintasan balapan. Karena jelas balapan ini  membuat kemacetan di jalanan. Selanjutnya narasumber yang terakhir, seorang siswa dari salah satu SMA di Rappang. Dia secara tegas menolak terselenggaranya road race karena road race diadakan di jalan raya samping sekolahnya sehingga menganggu proses belajar mengajar di sekolah tersebut. Seharusnya sebelum diadakannya acara sebaiknnya dipikirkan tindak lanjut mengenai dampak-dampak yang bisa terjadi baik itu dampak terhadap psikologi anak-anak, dampak terhadap lingkungan sampai dampak terhadap masyarakat banyak.
                Saya menulis tulisan ini atas kekecewaan saya kepada para pihak penyelenggara road race yang mulai menjadi-jadi tanpa memikirkan dampak yang bisa terjadi terhadap masyarakat banyak. Jangan gitu lah boss. Semakin banyak polusi udara, robekan tiket berserakan, knalpot-knalpot bising semakin jelas bikin polusi suara , Anak-anak menanggap dirinya seorang pembalap, ayolaahh..bikin acara yang lebih ramah lingkungan. Jangan balapan terus diadakan lama-lama bosan juga kakak. Makin malas pulang kampung kalau gitu. Rappang makin bising dan makin kotor.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar