*from google |
Road race adalah salah satu ajang yang diselenggarakan untuk menyalurkan
minat orang-orang yang besar terhadap dunia balapan motor. Di Kab. Sidenreng
Rappang (Sidrap) road race dianggap sebagai salah satu kegiatan penting yang
wajib diadakan. Bahkan road race di Kab. Sidrap diselenggarakan selama dua kali
dalam setahun. Nene Mallomo Road Race
diadakan pada tanggal 28-29 April 2012 yang diadakan di Lintasan Bambu Runcing
Rappang. Road race ini diadakan setelah panen karena diharapkan orang-orang
yang bekerja sebagai petani memiliki tambahan uang untuk menonton acara balapan
tersebut. Beberapa warga masyarakat menilai ada banyak dampak negatif
diselenggarakannya road race ini. Narasumber yang pertama, adalah siswa dari
Madrasah di Rappang yang tak ingin sebutkan namanya. Dia menyatakan telah
menyukai balapan motor sejak anak-anak namun dia lebih memilih untuk
menyalurkan minat tersebut di jalan dekat pasar sentral Rappang yang jarang
dilalui oleh orang-orang karena jalan ini belum selesai pengerjaannya. Sehingga
diharapkan kegiatannya dengan teman-temannya tidak menganggu warga masyarakat
yang berkendara di jalanan umum. Narasumber yang kedua adalah Suherman Mansyur
Panggala, mahasiswa salah satu universitas di Makassar ini dengan tegas
menyatakan keresahannya dengan semakin meningkatnya angka kecelakaan selama dua
hari belakangan. Bahkan ia menjelaskan setelah terselenggaranya road race pasti
akan terjadi kecelakaan di persimpangan
jalan masuk tempat diadakannya balapan tersebut. Bahkan menurutnya, orang-orang
yang datang tidak murni datang untuk menonton balapan. Namun, lebih banyak
untuk jalan-jalan, bergaya, dan mencari jodoh. Narasumber yang ketiga adalah teman-teman yang
tidak ingin disebut identitasnya ini. Pria ini menjelaskan mengenai
penolakannya terhadap penggunaan jalanan raya sebagai lintasan balapan. Karena
jelas balapan ini membuat kemacetan di
jalanan. Selanjutnya narasumber yang terakhir, seorang siswa dari salah satu
SMA di Rappang. Dia secara tegas menolak terselenggaranya road race karena road
race diadakan di jalan raya samping sekolahnya sehingga menganggu proses
belajar mengajar di sekolah tersebut. Seharusnya sebelum diadakannya acara
sebaiknnya dipikirkan tindak lanjut mengenai dampak-dampak yang bisa terjadi
baik itu dampak terhadap psikologi anak-anak, dampak terhadap lingkungan sampai
dampak terhadap masyarakat banyak.
Saya menulis tulisan ini atas
kekecewaan saya kepada para pihak penyelenggara road race yang mulai
menjadi-jadi tanpa memikirkan dampak yang bisa terjadi terhadap masyarakat
banyak. Jangan gitu lah boss. Semakin banyak polusi udara, robekan tiket
berserakan, knalpot-knalpot bising semakin jelas bikin polusi suara , Anak-anak
menanggap dirinya seorang pembalap, ayolaahh..bikin acara yang lebih ramah
lingkungan. Jangan balapan terus diadakan lama-lama bosan juga kakak. Makin
malas pulang kampung kalau gitu. Rappang makin bising dan makin kotor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar